DV STUDIO45: B.indonesia
Showing posts with label B.indonesia. Show all posts
Showing posts with label B.indonesia. Show all posts

Sunday 10 April 2016

Drama 4 orang ujian praktik

Drama ini dibuat saat dimana kita melaksanakan ujian praktik 2016







Tema  : Transaksi di Pasar Tradisional
Tokoh : David Priyadi ( Antagonis ) sebagai H. Dadang
  Nurul  Wahyuning Tyas ( Protagonis ) sebagai Jaenab
  Shintya Nur Aini ( Antagonis ) sebagai Hj.Cincin
  Veren Molinda ( Tritagonis ) sebagai Marina

Naskah Drama
Di pagi hari yang sejuk, di tempat yang ramai, kotor ,dan becek, banyak pedagang yang menawarkan dagangannya kepada pembeli. H.Dadang dan Hj. Cicin merupakan sepasang suami istri yang berjualan ikan-ikan segar, banyak pembeli yang senang dengan ikan-ikan yang dijual oleh mereka. Namun, sejak kehadiran Jaenab semua pembeli berpindah haluan ke Jaenab, selain menjual ikan-ikan segar, ikan yang dijual Jaenab murah-murah.
Jaenab        : “Ayo, ibu-ibu, (lagu) ikannya segar-segar, lho.”
Marina        : “Wah ini ikannya bagus-bagus sekali Bu, saya ingin membeli ikan yang ini!”
Jaenab        : “Baiklah ,akan saya bungkuskan”
            Tiba-tiba saat Jaenab sedang membungkus ikannya, Hj Cincin dan suaminya H. Dadang datang menghampiri Jaenab dan Marina si pembeli.
Hj.Cincin    : “Ibu sedang beli ikan apa ?” ( bertanya kepada Marina )
Marina        : “Ini saya sedang beli (lagu) ikan Pindang.” (menunjuk ikan-ikan)
H.Dadang  : “Ikan-ikan yang kami jual pun lebih segar-segar dan murah loh Bu.”
Marina        : “Yasudah lain kali saja saya beli ikan Bapak karena saya sudah terlanjur
                        Membeli ikan di ibu ini.”
Hj.Cincin    : “Yasudahlah” (dengan sedikit emosi)
Jaenab        : “Ini, Bu ikannya terimakasih ya ” (sambil menyerahkan ikan yang sudah di
                       Bungkus kepada Marina)
Marina        : “Iya sama-sama.”
            Marina pun pergi stelah menerima ikan yang sudah dibelinya. Lalu tiba-tiba Hj.Cincin dan H.Dadang memarahi Jaenab karena tidak suka kalau ada orang yang membeli ikan Jaenab.
H.Dadang  : “Dasar licik kamu Jaenab”
Hj.Cincin    : “Iya dasar tidak tau diri, kamu pelet ya ikan-ikannya!”
Jaenab        : “Tidak ko Bu, Pak”
Hj.Dadang : “Alah ngeles aja kamu kaya bajay!”
Jaenab        : “Bapak dan Ibu maunya apa sih? kok tiba-tiba memarahi saya seperti itu ?”
Hj.Cincin    : “Sebaiknya kamu tidak usaha jualan di pasar ini lagi!”
Jaenab        : “Kenapa Pak, Bu? Apa salah saya ?”
Hj.Dadang : “Kamu tuh pembawasial tau!”
Jaenab        : “Tapi? Baiklah maafkan saya bu, pak”
            Hj.Cincin dan H.Dadang pun membuat rencana jahat untuk menukarkan ikan busuk kepada Jaenab agar tidak ada orang yang membeli ikan Jaenab lagi. Pagi harinya H.Dadang dan Hj.Cincin menukar ikan Jaenab dengan ikan-ikan busuk.
Hj.Cincin    : “Ayo pak ,cepetan tukar semua ikannya!” (melihat sekeliling)
H.Dadang  : “Iya sabar! ini bentar lagi. Nah, selesai Bu”
Hj.Cincin    : “Yasudah ,ayo kita kembali ketempat kita lagi Pak!”
            Lalu datanglah Marina untuk kembali membeli ikan di Jaenab.
Marina        : “Ibu ! saya mau beli ikan pindang lagi seperti kemarin”
Jaenab        : “Oh iya Bu saya pilihkan yang lebih bagus lagi”
Marina        : “Ini uangnya Bu, Makasih”
            Keesokan harinya Marina pergi ke pasar untuk bertemu Jaenab. Untuk memprotes Ikan yang ia beli kemarin itu semuanya busuk.
Marina        : “Heh Ibu, kalo dagang yang benar masa jual ikan busuk”
Jaenab        : “Tidak saya tidak peranah jual ikan busuk Bu”
Marina        : “Sudah jangan banyak alasan cepat kembalikan uang saya!”(sambil melempar
                        Ikan busuk)
Jaenab        : “Iya Bu, saya minta maaf Bu” (sambil mengembalikan uangnya)
Hj,Dadang : “Sukurin kamu Jaenab, makannya jangan suka nipu orang!”
Hj.Cincin    : “Iya kelakuannya aja sok baik. Padahal busuk” (sinis)
Jaenab        : “Ya Allah Pak ,Bu saya tidak seperti itu. Pasti ada yang menukar ikanku
                   dengan  Ikan busuk” (resah)
Hj.Cincin    : “Alah kamu, malah fitnah orang!”
              Jaenab pun menangis mendengar celaan dari Hj.Dadang dan Hj.Cincin.

              Selang 1 bulan dari kejadian tersebut. Hj.Cincin pun jatuh sakit dan tidak kunjung sembuh. Dan akhirnya H.Dadang mendatangi Jaenab untuk meminta maaf atas kecurangan tersebut.
Hj.Dadang : “Jaenab saya ingin bicara”
Jaenab        : “Iya Pak Haji silakan”
Hj.Dadang : “sebenarnya…Saya ,yang menukar ikan mu dengan ikan-ikan busuk
                        Jaenab”
Jaenab        : “Ya Allah ja…jadi Pa Haji dan Bu Hajah yang sudah menukar” (kaget)
Hj.Dadang : “Iya maafkan saya dan istri saya yang sedang sakit. Tolong maafkan.”
Jaenab        : “Iya Pa Haji saya sudah memaafkan jauh hari sebelum Pa Haji minta maaf ”
Hj.Dadang : “ Terima kasih Jaenab sudah memaafkan kesalahan kami. Terima kasih”
            Akhirnya Hj.Cincin pun sembuh dari sakitnya dan mereka berdua pun kembali berdagang dengan bersaing secara sehat. Dan tidak ada kecurangan lagi.

 










Intermezzo

Travel

Teknologi