Indonesia kembali menelan pil pahit di dunia sepak bola. Timnas Garuda harus mengubur impiannya untuk tampil di Piala Dunia 2026 setelah kalah tipis 0-1 dari Irak pada laga kualifikasi terakhir di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, 11 Oktober 2025. Kekalahan ini sekaligus menutup peluang Indonesia menembus turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia.
Timnas Indonesia sebenarnya berjuang mati-matian, namun lini depan Garuda gagal memaksimalkan peluang. Peluang dari permainan terbuka banyak terbuang sia-sia, sementara gol-gol lawan lahir dari kesalahan individu. Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi sebelumnya menambah luka dan menegaskan betapa sulitnya jalan Indonesia di grup kualifikasi ini
Selain itu, jadwal padat dan perjalanan jauh membuat pemain kelelahan, baik fisik maupun mental. Keletihan ini terlihat jelas dalam beberapa menit terakhir laga melawan Irak, ketika konsentrasi pemain menurun dan lawan berhasil memaksimalkan satu kesalahan kecil menjadi gol kemenangan.
Pelatih Patrick Kluivert mengaku sangat kecewa, namun tetap memuji semangat pemainnya. Ia menegaskan kegagalan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang membangun sepak bola Indonesia. Kapten Jay Idzes juga menyampaikan pesan semangat, mengajak semua pihak tetap optimis dan bersatu meski impian ke Piala Dunia harus tertunda
Gagalnya Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 adalah pukulan berat bagi sepak bola nasional. Bukan hanya harapan pemain muda yang kandas, tapi juga mimpi jutaan suporter yang menantikan kejayaan di panggung dunia.
Namun, dari setiap kegagalan selalu ada pelajaran: evaluasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah harus menjadi fondasi membangun masa depan sepak bola Indonesia. Mimpi Piala Dunia mungkin pupus untuk sekarang, tapi Garuda harus tetap terbang, menatap horizon baru dengan keyakinan dan tekad yang lebih besar.